Brebes (cbmnews.net) - Masih ada anak di Kabupaten Brebes pada usia sekolah mengalami putus sekolah dan belum kembali bersekolah dengan berbagai faktor, seperti terbatasnya biaya, jarak sekolah dan motivasi belajar rendah, ini yang melatarbelakangi Pemerintah Kabupaten Brebes melalui Kepala Bagian (Kabag) Penanggulangan Kemiskinan Setda Kabupaten Brebes menyelenggarakan Sosialisasi Gerakan Kembali Bersekolah (GKB).
Kegiatan yang diikuti oleh sejumlah tokoh agama, tokoh masyarakat dan perwakilan aparatur desa di aula Kecamatan Larangan untuk berdiskusi bagaimana mengupayakan strategi mengembalikan anak putus sekolah.
 |
| Sosialisasi Gerakan Kembali Bersekolah di Larangan |
Tercatat di data Sistem Informasi Pendidikan Berbasis Masyarakat (SIPBM) tahun 2012 di Kecamatan Larangan anak putus sekolah kurang lebih kisaran 1000 anak lebih, kondisi ini berakibat menurunkan angka partisipadi murni dan menjadi beban ganda.
Kabag Pengentasan Kemiskinan Setda Brebes yang diwakili oleh Kasubag data dan pelaporan bagian penanggulangan kemiskinan, Hambali, M.Kes mengatakan,
"Sosialisasi Gerakan Kembali Bersekolah (GKB) ini sebagai upaya mengembalikan anak- anak putus sekolah ke sekolah lagi, mengingat Brebes angka partisipasi sekolah masih rendah," Ungkap Kambali dalam sambutanya.
Salah satu Narasumber dari Forum Masyarakat Peduli Pendidikan (FMPP) Kabupaten Brebes Adi Assegaf, S.Kom, mengatakan GKB harus dilaksanakan secara kontinue dan pemerintah harus memantau secara terus menerus anak-anak yang putus sekolah karena bisa jadi, hari ini dimasukkan, besoknya ada lagi keluar sekolah.
"Gerakan Kembali Bersekolah adalah tanggungjawab semua pihak, bukan hanya tanggung jawab FMPP semua harus bergerak, baik Pemerintah dan masyarakat harus saling mengawasi agar jangan lagi ada anak yang putus sekolah," kata Adi.
Diakhir acara diputar video dokumenter Wisnu, anak penjual sate keliling dari Desa Cikeusal yang kembali bersekolah setelah dibujuk oleh tim CBM. (MZ/AA)
Posting Komentar